Foto jamur tiram yang siap dipanen


Setelah terkena PHK pada awal tahun 2025. Saya mencoba merenung dan ngobrol banyak dengan istri mengenai membuka usaha. Waktu itu ada pedagang keliling kacang ijo langganan saya bahwa dia menyediakan baglog jamur tiram. Pedagang itu lalu menceritakan mengenai prospek jamur tiram di area Klaten yang sangat bagus. Saya pun tidak mengiyakan tawaran pedagang tersebut. 

Kumbung jamur mas gilang
kapasitas 30.000 Baglog


Sampai akhirnya waktu saya pagi hari bersepeda saya menemukan kumbung jamur tiram dari situ saya mendapatkan banyak masukan dari petani jamur sebut saja namanya gilang. Mas Gilang pun berani membuka usaha budidaya jamur tiram karena permintaan pasar yang sangat tinggi. Mas Gilang Sudah teken kontrak dengan pabrik yang mau menampung hasil jamurnya yakni sekitar 50 kg per hari. Kapasitas kumbungnya pun juga sangat besar yakni 30.000 baglog.

Bekas garasi jadi kumbung


Saya pun semakin yakin untuk membuka usaha budidaya jamur tiram. Setelah membaca berbagai referensi jurnal dan video di youtube saya memutuskan menggunakan rumah kosong punya orang tua saya untuk saya pergunakan sebagai kumbung jamur tiram. Kebetulan ada garasi yang cukup dengan ukuran 3 m*10 m untuk dijadikan kumbung dengan kapasitas 1500 baglog. Namun saya masih ingin mencoba dulu dengan 500 baglog saja karena mau melihat sejauh mana lokasi ini cocok untuk budidaya jamur.


Baglog Jamur


Akhirnya saya pun memesan baglog kepada pedagang burjo itu dengan harga per baglog Rp 2.500,- sehingga total orderan saya Rp 2.500 * 500 = Rp 1.250.000,- Setelah itu saya menyiapkan rak jamur tiram dari bahan bamboo dan dibentuk dengan sedemikian rupa. Total biaya yang saya keluarkan adalah Rp 200.000,- Setelah jadi saya menyiapkan pengukur suhu dan kelembaban hygrometer. Suhu yang cocok untuk budidaya jamur tiram berkisar 22-28 derajat Celcius serta kelembaban minimal 80%. Setelah saya setting alat hygrometer ternyata lokasi ini sudah cocok untuk berkembang jamur karena terbaca 25-28 derajat Celcius dengan kelembaban di sekitar 70-87% jadi masih bisa ditoleransi oleh jamur.



Baglog yang telah disusun di rak




Akhirnya pesanan baglog sudah tersedia dan siap dikirim namun mas dwi pedagang burjo itu bilang. Baglog dikirim dalam 3 kriteria yakni kriteria pertama baglog yang miselium sudah 70% kedua baglog yang miselium yang 20% dan ketiga belum ada tumbuh. Miselium itu jaringan seperti akar halus yang membentuk vegetatif jamur. Baglog kriteria pertama dan kedua saya susun di rak dan siap untuk disirami 2 kali pagi dan sore. Untuk kriteria ketiga harus dipisahkan dulu dan ditumpuk di tempat yang bersih dan kering ditunggu sampe miselium tumbuh 20% baru dipindahkan ke rak.

Miselium sudah 100% siap untuk tumbuh pinhead jamur



Miselium yang sudah 100% masa tumbuh jamurnya lumayan cukup lama bisa 25-35 hari sampai dengan panen pertama ini salah satu ujian berat bagi para pemula yang bermain pada bisnis jamur karena menunggu waktu yang cukup lama. Akhirnya setelah 30 hari penyiraman akhirnya jamur tumbuh untuk pertama kalinya dengan berat rata-rata 100 g per baglog. Saat ini pada kondisi pada kumbung saya kapasitas panen hanya sekitar ½ kg per hari -1 kg per hari masih jauh dari kata ideal. Menurut para ahli jamur biasanya.  Untuk jamur tiram putih jenis florida yang kami kelola, karakteristik panennya adalah sebagai berikut. Pada 100 hari pertama, rata-rata jumlah log yang dipanen setiap harinya antara 3%-5% dari keseluruhan jumlah baglog, maksimal pada kondisi puncak, bisa mencapai 9%-10% dari jumlah baglog. Rumusan sederhananya : 500 log estimasi pane nada di 15 baglog-25 baglog è@ 110 gram * 20 log è 2 kg per hari. Jamur tiram itu tidak  langsung panen, hitungannya, memiliki masa inkubasi 30 hari, lalu setelah buka cincin, akan panen optimal 10 hari kemudian, artinya, jika kita berkontinu mengisi kumbung, ada 40 hari tanpa produksi jamur tiram sama sekali. Maksimal baglog dipakai sampai dengan 100-120 hari. Target saya sendiri pun berkisar di angka 300 kg. 

Proses penyemprotan jamur



Perlakuan khusus yang saya lakukan pun kadang dengan memberikan nutrisi bawang merah dan tepung. Keduanya mengandung senyawa anti bakteri dan anti jamur alami yang dapat membantu mencegah kontaminasi. Tepung beras pun dapat membantu sebagai sumber karbohidrat. Perlakuan khusus maksimal dilakukan 2 minggu sekali. Penyiraman pun harus dilakukan lebih dari 2 kali jika kondisi cuaca sangat panas. Jangan lupa untuk membasahi lantai, rak dan dinding agar menciptakan habitat jamur yang sesuai seperti di alam.

Penimbangan hasil panen 1 baglog


Suplai ke bakul dan warung



Untuk pemasaran ini hal yang sangat krusial bagi pemula seperti saya  karena tidak ada relasi dan harus cari pasar sendiri. Saya pun sempat bertanya kepada saudara saya yang kebetulan menjadi pedagang dadakan karena terkena PHK di kerjaannya mau tidak mau harus banting setir menjadi pedagang strawberry. Ternyata hasil jualan strawberry melampaui gajinya saat bekerja menjadi security dulu. Saya pun bertanya kepadanya cara menjual produk seperti apa. Dia mengajari saya menawarkan produk kepada bakul di pasar atau di kios dengan membawa sampel. Saya pun kemudian hari mencobanya dan menawarkan jamur kepada bakul dan akhirnya mau. Bakul langganan saya meminta saya memasok ½ kg per hari. Saya pun menjual bebas di pasaran karena kelebihan produksi tetapi saya tidak janji akan menyuplai secara kontinyu karena keterbatasan produksi jamur. Sangat berbahaya jika nantinya permintaan ada tetapi barang tidak ada akan sangat mempengaruhi kredibiltas sebagai produsen jamur.

Kadang saya dapat pesanan khusus dari rekan kerja istri dan tetangga. Kalau produksi tidak mencukupi saya akan membeli dari rekan saya gilang dan daya mengambil keuntungan 3.000 rupiah per kg nya. Sebetulnya dengan permintaan yang begitu tinggi saya berencana untuk menaikan kapasitas produksi sampai 5000 baglog namun akhirnya saya mendapat pekerjaan lagi dan saya memutuskan untuk menghabiskan produksi 500 baglog saja karena saya akan menjadikannya sebagai bisnis sampingan.

Sebetulnya ingin sekali saya menjadi pengusaha jamur yang besar. Saya sangat realistis melihat kondisi ekonomi sekarang ini yang tidak menentu menjadikan saya khawatir terhadap berlangsungnya bisnis ini.